Pengen Kuliah ke Luar Negeri Tapi Selalu Gagal? 5 Hal Ini akan Menyemangatimu Kembali Meraih Impian



Gagal itu ketika kamu berhenti berusaha. Ya, sesimpel itu!


Sudah puluhan kali dalam beberapa tahun terakhir kamu mencoba peruntungan dengan mendaftar berbagai jenis beasiswa untuk bisa belajar ke luar negeri, baik yang sifatnya gelar maupun non-gelar, tapi si tamu yang bernama 'gagal' selalu datang menyapa setiap kali pengumuman kelulusan itu datang. Kerap kali sikap malas dan berputus asa kamu untuk mau mencoba mendaftar lagi kumat. Tapi ingat, saat pengumuman gagal itu muncul, ada ribuan orang yang juga bernasib sama kayak kamu.
Kecewa, itu pasti. Percaya atau gak, momen inilah yang akan menjadi titik awal perjuangan kamu. Ujiannya simple; kamu mau terus mencoba atau gak. Definisi 'terus mencoba' disini adalah bukan asal coba saja melainkan persiapan kamu harus jauh lebih baik dari sebelumnya. Ini butuh semangat, waktu, konsistensi, kesabaran, dan percaya diri yang gak boleh sama seperti yang lalu.
Lagi pula, meskipun kadang sangat sulit dicapai, kesempatan belajar ke luar negeri itu bukanlah hal yang tidak mungkin buat mereka yang mau terus mencoba. Untuk itu, 5 hal ini mungkin bisa menyemangati kamu kembali meraih impian belajar ke luar negeri.

Kembali On Track, Titik.

hercampus
Okay, pagi ini kamu mendapat email baru berisi pernyataan "we regret to inform you that..." untuk yang ke 30 kalinya. So, what? Kesuksesan, dalam hal apapun, terwujud dari kerja keras yang terus menerus dilakukan dan bukan hanya satu kali. Ada banyak contoh, mungkin dari teman kamu sendiri, yang mendaftar beasiswa hanya satu kali dan langsung lolos, namun mungkin lebih banyak lagi yang harus 'diuji' kesabarannya berulang-ulang.
Singkatnya, usaha kamu harus jauh lebih besar dari sebelumnya dan yang terpenting jangan pernah berniat untuk berhenti mencoba. Kembalilah belajar namun kali ini dengan porsi yang berbeda dari sebelumnya. Gagal yang sebenar-benarnya gagal adalah ketika kamu berhenti berusaha. Yakinkan diri kamu bahwa kegagalan kamu itu hanya bagian kecil dari sebuah proses, yang memang harus kamu jalani (mau gak mau), menuju keberhasilan yang tak akan lama lagi.

Berhenti Membandingkan Kegagalan Kamu dengan Keberhasilan Orang Lain.

Wikihow
Mungkin kamu (pernah) merasa heran kalo ada teman kamu yang baru pertama kali mendaftar beasiswa dan langsung lolos. Dalam pikiran kamu, yang pertama kali terlintas biasanya bukan "wah, luar biasa hebatnya dia!" atau "saya sebaiknya mencontoh dia!" melainkan "kok dia bisa lolos dan aku gak?" tanpa mengetahui usaha yang dia lakukan untuk bisa mendapatkan kesempatan tersebut, atau sampai sibuk memikirkan itu hingga lupa memperbaiki diri kamu sendiri.
Sekali lagi, bukan cuma kamu yang mungkin saja berpendapat seperti itu. Tapi yang paling baik ialah dengan menjadikan itu sebagai panutan atau acuan kamu ketika nantinya mendaftar beasiswa berikutnya. Buat kamu yang pernah atau mungkin sedang memikirkan hal ini; cukup, berhentilah membanding-bandingkan kegagalanmu dengan keberhasilan orang lain dan tetaplah fokus pada perbaikan persiapan kamu untuk kesempatan di kemudian hari.

Jangan Sungkan Meminta Pendapat.

atlantablackstar
Gak usah malu memperlihatkan berkas beasiswa kamu ke orang lain yang sudah pernah mendapatkan kesempatan belajar di luar negeri. Justru ini akan membantu kamu melihat bagian mana saja yang kira-kira masih perlu 'dipoles' ketika kamu, misalnya, memilih bahan bacaan untuk uji kemampuan bahasa dan bidang lainnya seperti TOEFL, IELTS, GRE, GMAT, dll, menulis essay motivasi dalam memilih universitas, menghadapi wawancara beasiswa, hingga membuat Curriculum Vitae.
Kamu juga bisa tanya tentang pengalaman hidupnya selama di luar negeri, tantangan pendidikan dengan atmosfer belajar yang beda dari Indonesia, hingga tempat mana saja yang sudah ia kunjungi. Selain bisa menambah pengetahuan, ini juga bisa menguatkan tekad kamu untuk terus mencoba mendaftar beasiswa tanpa dibayangi oleh kegagalan. Ingat, kamu tidak akan kehilangan apapun dengan mencoba.

Fokus pada Skill yang Paling Membutuhkan Perbaikan.

expertbeacon
Diantara banyaknya syarat untuk bisa mendapatkan beasiswa, tes kecakapan bahasa mungkin masih menjadi momok menakutkan bagi anak muda di Indonesia yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri. Banyak yang jago di bidangnya masing-masing tapi sayang harus mengelus dada akibat minimnya kemampuan bahasa asing yang menjadi salah satu syarat utama beasiswa.
Belajar bahasa dengan sekelumit skill yang wajib dikuasai mulai dari menyimak, membaca, menulis hingga berbicara, membutuhkan komitmen yang kuat, manajemen waktu dan seringkali kamu harus merogoh kocek yang tidak sedikit untuk membeli buku atau mengikuti kursus. Hal ini bisa disiasati, jika biaya menjadi masalah utama, dengan cara mengunjungi berbagai situs yang menyediakan layanan tes kemampuan tes bahasa secara online. Selain gratis, kamu juga bisa mengunduh beberapa file penting yang tersusun sesuai sub-skill dari tes tersebut seperti yang disediakan oleh IELTS British Council dan lain sebagainya.
Dengan ini kamu bisa memprioritaskan fokus belajar ke skill yang paling membutuhkan. Namun, jika memiliki dana yang cukup, tidak ada salahnya menginvestasikannya ke buku-buku, kursus, ataupun tes simulasi bahasa. 

Tetap Positif.

wonderpolis
Berada dalam proses untuk mencapai sesuatu memang kadang berat khususnya jika usaha yang kita lakukan belum sesuai dengan ekspektasi; sudah berbulan-bulan belajar bahasa tapi skor TOEFL gak naik-naik, sudah empat kali dalam 4 tahun terakhir mendaftar program beasiswa yang sama tapi tak kunjung lolos, sudah latihan menulis tapi skor IELTS masih terlalu rendah dan masih banyak lagi cerita yang sama. Namun itulah proses yang harus kamu jalani dengan sabar dan positif.
Seperti kata J.K. Rowling, penulis buku Harry Potter, dalam sebuah pidatonya yang kurang lebih seperti ini;
"Kamu tidak mungkin hidup tanpa mengalami kegagalan sedikit pun, kecuali kamu hidup dengan penuh kehati-hatian. Pada titik itu, bisa dikatakan bahwa kamu tak hidup sama sekali."
Percayalah usaha, kesabaran, dan pengorbanan kamu selama ini akan membuahkan hasil!

PS. Tulisan saya ini telah dipublikasikan sebelumnya di IDN Times. Buat kalian yang hobbi menulis, bisa mengirimkan tulisannya ke redaksi IDN Times di idntimes.com

Sumber asli: https://life.idntimes.com/education/sujardin-syarifuddin/pengen-kuliah-ke-luar-negeri-tapi-selalu-gagal-5-hal-ini-akan-menyemangatimu-kembali-c1c2/full

Comments

Popular posts from this blog

Fenomena Kematian Bahasa dan Pelestarian Bahasa Tolaki

8 Universitas Terbaik Untuk Kamu yang Bermimpi Kuliah di Australia

Is Youth’s Overindulgence a Real Thing in Indonesia?